Air adalah salah satu sumber daya alam yang paling berharga di bumi. Air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan oleh karena itu kualitasnya harus dijaga dengan hati-hati. Oleh karena itu adanya water quality monitoring system pada sistem pengolahan air dimanapun sangat diperlukan, berikut bagian-bagian alat water quality monitoring system pada umumnya.

instumen untuk pengaplikasian water quality monitoring system
Instrumen HMA-2000 Series (Water Quality Monitoring System)

Bagian-bagian Alat Water Quality Monitoring System

Sebelum memilih alat pemantauan kualitas air yang tepat untuk pabrik maupun usaha Anda, sebaiknya ketahui dahulu bagian-bagian alat water quality monitoring system berikut ini, diantaranya:

Pengukur Aliran (Flow Meter)

Flow meter adalah alat yang mengukur aliran cairan. Flow meter beroperasi pada prinsip mengukur perbedaan tekanan antara dua titik dalam fluida, yang bervariasi dengan kecepatan alirannya melalui pipa.

Flow meter banyak digunakan untuk mengukur laju aliran cairan dan gas dalam kontrol proses industri, hidrologi, pemantauan lingkungan dan banyak aplikasi lainnya.

Pengukur Kekeruhan

Kekeruhan adalah ukuran jumlah materi tersuspensi dalam air. Kekeruhan diukur dengan alat pengukur kekeruhan, yang mengukur jumlah cahaya yang tersebar oleh partikel tersuspensi di dalam air tersebut.

Bagian ini bekerja dengan mengirimkan seberkas cahaya melalui sampel dan mengukur berapa banyak cahaya yang melewatinya. Perbedaan antara kedua pengukuran ini memberikan indikasi seberapa banyak hamburan yang ada. Yaitu, seberapa ‘keruh’ atau berlumpurnya air tersebut.

Sensor Kekeruhan

Sensor kekeruhan digunakan untuk mengukur kekeruhan air. Hal ini dapat mengindikasikan seberapa jernih air tersebut, dan bagaimana kualitas air tersebut.

Sensor ini juga dapat dipasang pada intake di waduk atau danau, di mana sensor ini akan mengukur jumlah kotoran yang masuk pada setiap kejadian hujan.

Pengukur pH (pH Meter)

pH meter adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur keasaman atau alkalinitas larutan. Alat ini merupakan alat penting dalam banyak industri yang berbeda, termasuk pengolahan air, pemrosesan makanan, dan manufaktur kimia.

Pengukur pH paling umum digunakan di laboratorium kimia dan instalasi pengolahan air. Alat ini bekerja dengan mengukur perbedaan potensial antara dua elektroda dalam larutan berair, yang bergantung pada konsentrasi ion hidrogen yang ada dalam larutan tersebut.

Pengukur pH terdiri dari elektroda yang terhubung ke meteran yang menampilkan nilai pH pada pembacaan digital. Larutan elektrolit ditempatkan di antara dua elektroda.

Elektroda yang ingin Anda gunakan untuk menguji sampel Anda akan dimasukkan ke dalam larutan elektrolit ini untuk menerima muatan listrik.

Lalu, voltmeter akan mengukur berapa banyak tegangan yang dihasilkan oleh ion-ion ini agar mereka dapat melewati kedua dinding kaca dan masuk ke dalam ruang masing-masing di kedua sisi (ruang asam asetat / natrium hidroksida).

Pengukur Konduktivitas

Pengukur konduktivitas, juga dikenal sebagai pengukur ion (atau penganalisis konduktivitas), digunakan untuk mengukur konduktivitas listrik larutan.

Pengukuran dilakukan dengan melewatkan arus melalui larutan dan mengukur resistansinya terhadap aliran arus. Penurunan tegangan yang dihasilkan melintasi resistansi ini sebanding dengan konduktivitas listrik larutan, dan karenanya konsentrasi ionnya dapat dibaca langsung dari tampilan digital dalam satuan mili siemens per centimeter (mS/cm).

Sensor Konduktivitas & Elektroda

Konduktivitas adalah ukuran seberapa banyak elektrolit, atau ion, yang ada dalam sampel air. Ketika mengukur parameter ini, elektroda digunakan untuk mengukur konduktivitas dan sensor.

Elektroda terbuat dari grafit atau logam dan dapat digunakan di dalam pengukur konduktivitas atau sensor konduktivitas. Elektroda bekerja dengan mengalirkan arus listrik melalui larutan yang sedang diuji sehingga ion-ionnya dapat diukur.

Pengukur konduktivitas menggunakan elektroda yang dimasukkan ke dalam tangki sampel yang diisi dengan air yang sedang diuji sehingga terendam dalam isinya. Meteran itu sendiri kemudian mengukur sifat listriknya.

TDS / Salinity meter

TDS / Salinity meter digunakan untuk mengukur total padatan terlarut dalam air dan juga digunakan untuk mengukur salinitas, konduktivitas dan pH.

TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solid (Total Padatan Terlarut), yang merupakan pengukur jumlah semua ion yang ada dalam larutan.

Pembacaan TDS yang tinggi biasanya menunjukkan bahwa ada lebih banyak mineral dan kotoran di sumber air.

Meteran ORP (Potensi Reduksi Oksidasi)

ORP (Oxidation Reduction Potential) meter digunakan untuk mengukur potensi oksidasi-reduksi dari suatu larutan. Perangkat ini mengukur perbedaan potensial antara bentuk teroksidasi dan tereduksi dari spesies kimia ketika bersentuhan dengan air.

ORP meter biasanya digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air limbah dan pemantauan kualitas air minum.

Kesimpulan

pengaplikasian monitoring kualias air
Pengaplikasian Water Quality Monitoring System

Itu dia bagian-bagian alat water quality monitoring system yang perlu anda ketahui. Setiap alat memiliki memiliki peran masing-masing dalam memantau kualitas air. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.

Jika Anda ingin memesan atau bertanya mengenai Water Quality Monitoring System silahkan menghubungi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *