Seperti yang kita ketahui bahwa polusi udara memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan dan semakin meningkat dari hari ke hari. Polusi udara disebabkan oleh faktor seperti debu, asap kendaraan, asap pabrik, dan masih banyak lagi. Maka dari itu pemerintah dari berbagai negara berupaya untuk mengurangi polusi udara di negara mereka, Langkah pencegahan pertama yang dilakukan yaitu memeriksa jumlah polutan di udara dengan Continuous Emission Monitoring Systems (CEMS).
Apa itu Continuous Emission Monitoring System?
Continuous Emission Monitoring Systems (CEMS) adalah sistem untuk memantau tingkat emisi, konsentrasi gas, partikulat, dan polutan udara di sumber emisi seperti cerobong asap pabrik, pembangkit listrik tenaga batu bara, dan fasilitas pengolahan limbah. CEMS adalah alat penting untuk pemantauan dan pengawasan real-time di cerobong asap, untuk memastikan emisi dikontrol secara ketat sesuai dengan standar emisi yang diizinkan.
Sistem ini terdiri dari pengambilan sampel, pengkondisian, dan komponen analitis yang dirancang untuk memberikan pengukuran polusi secara langsung dan terus menerus dengan menganalisis sampel udara dan air. CEMS dirancang khusus untuk mengukur dan mencatat emisi dari peralatan yang dapat dikurangi sesuai dengan kondisi lingkungan untuk mengurangi polusi.
Ada beberapa jenis CEMS, yang paling umum adalah sistem tipe ekstraktif non-dilusi, di mana bagian gas buang yang tidak diencerkan diekstraksi dari cerobong melalui pompa sampel. Setelah itu dikirim ke sistem pengkondisian sebelum dianalisis oleh CEMS.
CEMS dapat mengukur gas ventilasi untuk oksigen, karbon monoksida, dan karbon dioksida untuk memberikan data ke kontrol pengapian dalam pengaturan mesin pabrik.
Mengapa CEMS Penting?
CEMS penting karena membantu mencegah pelepasan bahan kimia berbahaya ke udara. Alat ini juga penting untuk memastikan bahwa suatu industri beroperasi sesuai standar lingkungan.
Jika ada masalah terkait emisi, CEMS akan langsung mendeteksi ke sumber masalah dan membuat record atau catatan. Record dari CEMS ini bisa sangat berguna saat Anda ingin mencatat masalah, membuat laporan, dan membagikan informasi ini dengan Badan Perlindungan Lingkungan jika diperlukan.
Bagaimana Cara Kerja CEMS?
Continuous Emissions Monitoring Systems (CEMS) digunakan untuk memantau kadar oksigen, karbon monoksida, dan karbon dioksida dalam gas buang, yang terjadi akibat pembakaran dalam proses industri.
CEMS bekerja dengan mengambil sampel gas buang dari pipa gas buangan. Gas buang bisa menjadi panas, basah atau lengket tergantung pada polutan di dalamnya, oleh karena itu harus diencerkan sebelum dipindahkan sample line ke gas analyzer.
Gas analyzer menilai tingkat konsentrasi polutan dalam sampel gas, setelah analisis dilakukan, gas didorong keluar melalui ventilasi. Setelah keluar, hasil data dan emisi dicatat oleh Data Acquisition dan Handling System (DAHS).
Terdapat berbagai metode kerja dari adlat ini, dengan protokol yang berbeda untuk pengambilan sampel, pengkondisian, dan analisis gas buang. Akan tetapi sebagian besar continuous emission monitoring system menggunakan probe dan pompa untuk mengambil sampel gas langsung dari cerobong asap. Akibatnya, aliran gas menjadi panas, lembab, lengket, dan dipenuhi dengan polutan yang mungkin berbahaya bagi sensor yang sensitif.
Gas biasanya dikondisikan dengan udara bersih dan kering sebelum dipindahkan melalui sample line ke analyzer. Beberapa continuous emission monitoring system mengambil sampel aliran gas secara langsung, tanpa dikondisikan dahulu, bahkan langsung menyaring partikel berbahaya.
Sistem data akuisisi mengumpulkan output sinyal dari setiap analyzer, kekuatan setiap sinyal yang menunjukkan konsentrasi relatif dari analyzer tertentu. Dengan begitu, CEMS memberikan skala komposisi gas/polutan dari waktu ke waktu, memungkinkan Anda untuk memvalidasi emisi cerobong secara terus-menerus. Selain itu, komposisi gas buang dapat menunjukkan efisiensi proses, terutama untuk proses pembakaran. Oleh karena itu, monitoring emisi sangat penting untuk jaminan dan kontrol kualitas (QA/QC) yang berkelanjutan.
Komponen pada CEMS
Komponen umum pada Continuous Emission Monitoring System yaitu:
- Sample Probe untuk mengekstrak sampel dari pipa gas buang.
- Sample Line untuk membawa sampel ke gas analyzer.
- Filter untuk menghilangkan zat berbahaya.
- Analyzer untuk mengukur emisi gas secara akurat. Satu atau lebih analyzer dapat digunakan tergantung pada jenis CEMS-nya.
- Sistem kalibrasi.
- Data acquisition dan handling system untuk merekam data yang dianalisis terkait dengan sampel gas buang.
Itulah penjelasan mengenai Continuous Emission Monitoring System sebagai solusi mengatasi polusi udara. Hubugi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto) jika Anda membutuhkan CEMS.