Concrete Test Hammer adalah alat untuk menguji nilai mutu pada beton, alat ini juga dikenal sebagai Swiss Hammer, Schmidt Hammer, atau Rebound Hammer. Hammer test adalah alat serbaguna untuk menilai kualitas beton yang sudah mengeras.
Meskipun biasanya digunakan untuk mengukur compressive strength beton, nyatanya concrete test hammer bisa memberikan nilai evaluasi menyeluruh dari struktur beton loh. Hammer test ini bersifat tidak merusak (NDT), mudah digunakan, dan sudah dikenal lama akan kinerja dan hasil pengujiannya yang memuaskan.
Kapan Concrete Test Hammer Digunakan?
Pengujian beton pada suatu bangunan sangat diperlukan untuk menentukan kesesuaian struktur bangunan tersebut. Struktur yang ada harus dinilai integritas strukturalnya setelah bertahun-tahun terpapar kondisi lingkungan yang keras dan tekanan lainnya. Pengujian NDT pada bangunan dan trotoar yang masih dalam tahap konstruksi dapat memeriksa kekurangan bahan sehingga dapat langsung diperbaiki.
Salah satu keunggulan dari concrete test hammer adalah pengumpulan data kualitas beton sangat cepat pada bangunan yang masih dalam konstruksi atau bangunan yang sudah ada. Pengujian hammer test sederhana dapat menciptakan gambaran keseluruhan kualitas beton, mendeteksi bagian dengan kekuatan lebih rendah, dan mengisolasi area yang rusak akibat pembekuan atau kebakaran.
Cara Kerja Concrete Test Hammer
Cara kerja concrete test hammer adalah dengan memberi tumbukan pada piston alat hammer test ke permukaan beton hingga mekanisme pegas (spring) menyentuh beton dan melepaskan massa alat tersebut. Hasil dari tumbukan tersebut memberikan indikasi daya kuat suatu beton. Saat massa palu memantul kembali, indikator akan geser mencatat angka rebound (nilai R) pada skala linier sederhana. Schmidt menemukan bahwa pengukuran kekerasan permukaan ini dapat menunjukkan kekuatan relatif jika dibandingkan dengan hasil uji laboratorium.
Penggunaan hammer test dapat menghemat biaya, dan memberikan informasi tentang kesesuaian struktur bangunan. Penilaian luas struktur dengan hammer test adalah cara murah untuk memutuskan apakah diperlukan program pengujian yang lebih mendalam.
Pengukuran compressive strength yang andal dapat dilakukan dengan menggunakan data korelasi dari uji laboratorium. Penting untuk dicatat bahwa ASTM C805 menyatakan bahwa nilai rebound tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk menerima atau menolak beton.
Faktor-faktor yang secara langsung mempengaruhi angka pantul (Rebound) termasuk tekstur permukaan, kelembaban, usia beton, kedalaman karbonasi, bersama dengan kedekatan agregat, tulangan baja, dan rongga udara, jadi harus berhati-hati saat memilih dan menyiapkan area pengujian.
Angka pantulan mengukur kekerasan permukaan, sehingga permukaan keras atau lunak memerlukan persiapan sebelum pengujian sepert menggunakan batu karborundum untuk pengasahan permukaan secara manual. Hanya sedikit kerusakan pada permukaan beton setelah pengujian rebound hammer test, seringkali hanya meninggalkan bekas kecil di permukaan.
Jenis Concrete Test Hammer
Ada banyak jenis Hammer Test yang tersedia di pasaran. Berikut beberapa jenis hammer test yang sering digunakan:
Hammer Test Schmidt
Schmidt Hammer Test adalah jenis yang kurang umum, tetapi yang paling akurat. Hammer Test ini bekerja dengan mengukur gaya yang dibutuhkan untuk memecahkan beton. Schmidt Test Hammer adalah alat yang ideal untuk menguji kekerasan beton.
Anda dapat melakukan pengujian dengan menekan ujung palu ke permukaan beton dan kemudian melepaskannya. Anda dapat memperkirakan dampak pantulan palu dan menggunakannya untuk menentukan kekerasan beton.
Rebound Hammer Test
Hammer Test Rebound manual adalah alat yang digunakan untuk menguji kekerasan beton, dan juga membantu dalam menentukan ketebalan pelat beton.
Rebound Hammer Test Manual untuk beton mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat, dan ini adalah jenis rebound hammer test yang paling umum. Palu ini bekerja dengan mengukur pantulannya ketika jatuh ke beton.
Hammer Test Digital
Hammer Test digital adalah alat fungsional yang membantu menilai potensi tekan beton. Alat ini mengirimkan tumbukan ke sampel substansial dan kemudian menghitung pantulan menggunakan sensor digital. Detektor digital dapat memberikan pembacaan yang lebih akurat daripada sensor analog standar atau konvensional.
Engineer dan ahli quality control menggunakan hammer test digital untuk memastikan bahwa beton memenuhi spesifikasi kekuatan yang diperlukan, dan mereka juga membantu dalam memecahkan masalah kualitas faktual.
LIHAT PRODUK HAMMER TEST KAMI DI SINI
Itulah penjelasan lengkap mengenai hammer test dan cara kerjanya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memahami tentang alat ini. Kunjungi website kami setiap hari untuk informasi menarik lainnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait concrete test hammer ini, atau tertarik ingin membelinya kami jual concrete test hammer dan ultrasonic pulse velocity test berkualitas dengan harga terjangkau. Hubungi kami di:
Sumber: globalgilson.com