Testingindonesia.co.id – Deformasi permukaan tanah adalah perubahan bentuk atau struktur permukaan bumi yang dapat terjadi akibat berbagai proses alamiah atau aktivitas manusia. Deformasi ini dapat terjadi dalam skala kecil hingga besar dan seringkali memengaruhi topografi atau struktur fisik tanah sehingga harus dilakukan monitoring untuk menjaga keamanan di sekitarnya. Beberapa penyebab umum deformasi permukaan tanah meliputi:

Subsiden

Subsiden adalah penurunan permukaan tanah yang biasanya terjadi karena pengambilan air tanah yang berlebihan atau penambangan bawah tanah. Hal ini dapat menyebabkan tanah menjadi cekung atau berlubang, yang dapat berdampak pada infrastruktur dan lingkungan.

Pengangkatan Tanah

Pengangkatan tanah adalah peninggian permukaan tanah yang dapat terjadi akibat aktivitas geologis seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi. Ini dapat menciptakan bukit atau gunung baru dan mengubah bentuk lahan secara signifikan.

Erosi

gb sar, synthetic aperture radar, ground based synthetic aperture radar, sar, radar apertur sintetis, monitoring deformasi permukaan tanah, deformasi lereng
source: canva.com

Erosi adalah proses pergeseran dan pengikisan lapisan permukaan tanah oleh air, angin, atau aktivitas manusia. Peristiwa ini bisa mengakibatkan perubahan bentuk tanah, pembentukan lereng, dan hilangnya lapisan tanah subur.

Pengendapan

Pengendapan adalah penambahan material sedimen atau endapan ke permukaan tanah, biasanya disebabkan oleh aliran sungai, ombak laut, atau angin. Ini dapat dataran banjir atau delta sungai baru.

Aktivitas Manusia

gb sar, synthetic aperture radar, ground based synthetic aperture radar, sar, radar apertur sintetis, monitoring deformasi permukaan tanah, deformasi lereng
source: canva.com

Pembangunan kota, pertambangan, penggalian, dan pengelolaan lahan dapat menyebabkan deformasi permukaan tanah. Bangunan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya seringkali mengubah topografi lingkungan.

Monitoring deformasi permukaan tanah dapat membantu dalam mencegah bencana seperti longsor, subsiden, dan pergerakan lereng yang dapat mengancam keselamatan manusia, infrastruktur, dan lingkungan.

Solusi Monitoring Deformasi Permukaan Tanah

Untuk melakukan monitoring deformasi tanah bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik dan alat seperti GNSS (Global Navigation Satellite System), sensor geodetik, radar interferometri, ground based synthetic aperture radar (GB SAR), dan metode lainnya.

GB SAR, Solusi Monitoring Deformasi Lereng

gb sar, synthetic aperture radar, ground based synthetic aperture radar, sar, radar apertur sintetis, monitoring deformasi permukaan tanah, deformasi lereng

Kali ini kami akan membahas solusi monitoring deformasi permukaan tanah menggunakan Ground-based synthetic aperture radar (GB SAR) dengan alat PS-SAR2000. Radar apertur sintetis atau Synthetic aperture radar (SAR) adalah radar yang digunakan untuk membuat gambar 2 dimensi atau rekonstruksi objek 3 dimensi. Alat ini merupakan sistem baru untuk radar monitoring deformasi lereng seperti pertambangan. PS-SAR2000 ini bekerja dengan mengirimkan pulse gelombang radio ke permukaan tanah dan kemudian menerima pantulan gelombang tersebut.

Keunggulan PS-SAR2000

gb sar, synthetic aperture radar, ground based synthetic aperture radar, sar, radar apertur sintetis, monitoring deformasi permukaan tanah, deformasi lereng

Monitoring deformasi lereng menggunakan alat PS-SAR2000 memiliki keuntungan sebagai berikut:

  • Monitoring dengan penginderaan jauh (non-kontak), tidak perlu memasang perangkat di permukaan yang akan dipantau, risiko rendah terhadap keselamatan pekerja dan peralatan.
  • Bekerja berdasarkan teknologi gelombang mikro aktif sehingga tidak terpengaruh oleh hujan, salju, kabut, dan kondisi cahaya.
  • Sistem radar apertur sintetis melingkar yang memungkinkan pemantauan 360°dengan kinerja yang stabil.
  • Jarak pemantauan hingga 5 km, jangkauan pemantauan luas dan efisiensi tinggi.
  • Pengukuran deformasi sangat akurat dengan akurasi 0,1 mm, pembaruan pembacaan setiap 1 menit/waktu, sensitivitas pengukuran tinggi.
  • Memiliki kompas bawaan GNSS yang berguna untuk perolehan posisi, orientasi, dan keadaan secara otomatis.
  • Output data yang stabil dan andal.
  • Berat radar: ≤ 25 kg.
  • Peluncuran cepat 5 – 10 menit, dilengkapi prosesor dengan performa tinggi untuk pemrosesan dan tampilan data real-time, memfasilitasi pemantauan darurat melalui smartphone.
  • Konsumsi daya rendah: ≤ 50W, mendukung power supply dan komunikasi yang berbeda sehingga cocok untuk monitoring jangka panjang.
  • Proteksi IP65, dapat bekerja pada suhu -40℃~+55℃, cocok untuk lingkungan yang ekstrim.
  • Mendukung berbagai format peta topografi 3D, yang hampir persis dengan medan 3D yang sebenarnya dan akurasi posisi yang tinggi.
  • Software ini didasarkan pada arsitektur B/S dan mendukung server cloud dan jaringan lokal.

Deformasi permukaan tanah dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman dan pemantauan deformasi tanah sangat penting dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

Dengan sistem Radar apertur sintetis, pemantauan dan pemahaman deformasi permukaan tanah menjadi lebih efisien dan efektif. Ini sangat penting dalam pengelolaan risiko geologis, perlindungan lingkungan, dan perlindungan infrastruktur yang rentan terhadap deformasi tanah.

Testing Indonesia sebagai pemasok alat industri di jakarta timur menyediakan alat monitoring deformasi lereng tambang. Hubungi kami di bawah ini untuk informasi lebih lanjut: