Hardness Tester yang konvensional seperti rockwell, Brinell atau Vicker machine mengharusakan agar benda yang kaan dilakukan pengujian untuk dibawa ke perangkat pengujian, akan tetapi hal tersebut tidak akan selalu memungkinkan untuk menerapkan kedua metode tersebut. Portable hardness tester  telah dilakukan pengembangan yang akan memungkinakan pengukuran kekerasan in-situ sehingga dapat menawarkan suplemen yang cepat danjuga ekonomis untuk mesin uji stasioner konvensional.

Metode Yang Terdapat Pada Portable Hardness Tester

Metode UCI

Seperti yang ada pada pengujian standard Vickers dan Brinell Hardness Testing, beberapa pertanyaan tentang ukuran pada lekukan pengujian yang terdapat pada material yang dihasilkan oleh beban uji, hal tersebut tentu juga muncul di dalam Portable Hardness Tester seperti hardness tester Vickers pada metode UCI ( Ultrasonic Contack Impedance ).

portable hardness tester
image source : www.ndt.net

Bagaimanapun juga, kita harus mengentahui dulu diagonal lekukan pada saat dilakukan nya pengujian, hal tersebut dilakukan untuk menentukan nilai dari Vickers Hardness. Memang kita tidak melaukan evaluasi optic seperti biasanya, akan tetapi area pada lekukan akan terdeteksi secara elektronik dengan melakukan pengukuran pada pergeseran frekuensi elekronik. Probe UCI pada umumnya terdiri dari berlian Vickers yang akan terpasang pada ujung batang logam.

Ketika kita menerapkan beban uji, pergeseran pada frekuensi akan terjadi ketika berlian menembus ke dalam material. Pergeseran pada frekuensi ini akan menjadi lebih besar ketika lekukan pada pengujian menjadi lebih besar juga, ini menandakan bahwa ketika berlian menembus lebih ke dalam material atau perangkat ( Lunak ). Secara analog, pergeseran frekuensi yang terkecil akan dihasilkan pada bahan uji yang lebih keras, berlian akan menembus sedikit ke dalam material dan akan meninggal tanda seperti lekukan kecil.

Untuk melaksanakan prinsip UCI ini, sebuah probe yang berisi batang dengan berlian Vickers yang melekat pada ujung kontak digaungkan oleh keramik piezoelektrik pada frekuensi ultrasonik. Lalu pegas akan menerapkan beban, lalu frekuensi pada batang akan berubah secara proporsioanl dmenuju ke area kontak lekukan yang akan dihasilkan oleh berlian Vickers. Karenanya, nilai pada kekerasan tidak akan ditentukan secara visual oleh diagonal inden.

Pergeseran pada frekuensi akan bergantung pada modulus elastisitas Young, yang mana itu merupakan konstanta material. Untuk pengaplikasian yang praktis pada metode UCI kita juga harus memperhatikan modulus. Instrument juga harus dikalibrasi ketika kekerasan pada bahan yang berbeda dengan nilai modulus Young yang berbeda.

Setelah selesai melakukan kalibrasi, metode pada UCI dapat digunakan pada semua bahan yang menunjukkan modulus elastisitas ini. Saat dilakukan produksi, probe akan dikalibrasi pada baja dengan paduan rendah atau tidak murni, akan tetapi alat uji moderen sudah dapat dikalibrasi pada waktu yang cepat.

Metode Rebound

Pada Portable Hardness Tester metode rebound ini akan dioperasikan dengan cara yang sedikit berbeda. Meskipun ukuran pada lekukan pengujian dengan kekerasan akan terhubung, bahkan dalam kasus ini, alat akan diukur secara tidak langsung melalui hilangnya energi yang disebut dengan benturan benda. Massa akan dipercepat pada permukaan benda uji dan kemudian akan menimpanya dengan kecepatan yang sudah ditentukan ( energi kinetic ). Secara teknik, prinsip pada pengukuran ini akan diterapkan dengan melalui dampak pada benda yang memiliki ujung tungsten karbida bulat yang dipercepat menuju uji dengan gaya pegas. Kecepatan setelah dan juga sebelum dampak masing – masing akan diukur dengan menggunakan mode non-kontak

portable hardness tester
image source : www.ndt.net

Sang penemu dari metode ini D. Leeb mendefenisikan nilai kekerasan miliknya dengan menghitung dari rasio dampak dan kecepatan rebound sesuai dengan :

Untuk menerapkan prinsip tersebut, impact device akan menggunakan pegas untuk mendorong benda impact melalui tabung pemandu yang akan mengarah ke benda yang akan dilakukan pengujian. Lalu saat mulai bergerak pada benda uji, sebuah megnet yang terkandung di dalam badan tumbukan akan menghasilkan sinyal dalam koil yang akan mengelilingi tabung panduan. Setelah itu rebound dari permukaan akan menginduksi sinyal kedua ke dalam koil. Instrument kreutkramer akan menghitung niali dari kekerasan dengan menggunakan rasia voltase dan menganalisis fase – fase mereka untuk secara otomatis mengompresikan perubahan pada orientasi. Karena pemrosesan sinyal yang dipantenkan.

Testing Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang monitoring dan system, Kami Jual Portable Hardness Tester dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi alat dan juga penawaran pada harga, anda dapat menghubungi kami melalui nomor telepon : 021-2956-3045 atau melalui sales kami di email : sales@testingindonesia.com

2 Thoughts on “Metode Kerja Pada Portable Hardness Tester”

Comments are closed.