Testingindonesia.co.id – Engine Dynamometer merupakan sebuah mesin pengujian yang berfungsi untuk mengukur performa serta kinerja pada sebuah mesin kendaraan. Engine Dynamometer ini juga digunakan untuk menguji seberapa besar daya dan juga torsi maksimal yang mampu dikeluarkan pada sebuah mesin kendaraan. Namun, ada beberapa kendala yang terjadi ketika melakukan pengujian dengan mesin ini, terutama pada mesin tidak memenuhi standar pengujian pada mesin. Karena itulah sangat penting untuk memilih Engine Dynamometer dengan baik dan tepat agar mesin dapat bekerja dengan maksimal ketika digunakan dalam sebuah pengujian. Untuk itu, kali ini kita akan membahas mengenai beberapa syarat agar sebuah mesin engine dyanmometer dapat memenuhi standar pengujian Anda, berikut daftarnya:
Water Brake Absorbers
Water brake yang terdapat pada engine dynamometer ini menggunakan rem hidrolik, yang mana rem hidrolik ini akan mengubah energi yang dihasilkan oleh mesin menjadi panas, dan panas tersebut akan ditransfer menuju air dengan melalui dynamometer. Ada sisi stasioner (stator) dan juga sisi spinning (rotor) yang masing-masing sisi tersebut memiliki kantong berbentuk cangkir, yang mana kantong cangkir tersebut akan mentransfer air dari satu sisi menuju ke sisi lainnya. Pada alat ini, juga akan dipasangkan sebuah katup yang dapat secara otomatis mengontrol jumlah air pada dynamometer berdasarkan persyaratan pengujian untuk menghasilkan beban yang diperlukan terhadap mesin.
Eddy Current (EC) Absorbers
Eddy Current Dynamometer ini menggunakan semacan rem elektromagnetik yang berfungsi sebagai pemuat pada sebuah mesin. Terdapat sebuah rotor yang berputar di dalam medan magnet yang diciptakan dengan memberi energi pada kumparan stasioner. Bagian yang berputar akan menciptakan resistensi terhadap medan magnet, sehingga memberikan beban pada mesin. Proses ini mengubah energi dari mesin menjadi panas pada rotor yang didinginkan oleh air yang mengalir melalui absorber.
Keuntungan utama dari mesin dyno dengan water cooled eddy current adalah kontrol beban yang tepat dan juga tepat. dengan memvariasikan energi yang disuplai ke koil, dapat menyesuaikan beban dari nol hingga 100% dalam beberapa milidetik dan penyetelannya juga bisa sangat presisi. Namun kelemahan pada dynotest dengan eddy current ini adalah harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan water brake dynamometer, yang mana harganya bisa 40 hingga 60 persen lebih mahal, sedangkan jangkauan dinamisnya yang lebih sempit. Anda dapat memillih dynamometer ini jika pada pengujian yang mengkhususkan penggunaan pada alat ini.
Alternating Current (AC) Absorbers
Alternating Current (AC) Dynamometer ini menggunakan motor listrik untuk memuat mesin. Ketika dikonfigurasi dengan penggerak regeneratif, energi yang diserap motor dapat diubah menjadi energi listrik dan dikembalikan ke jaringan listrik, sehingga mengurangi biaya di tiap-tiap pengujiannya. Selain memuat mesin, alat ini juga dapat menggerakkan mesin untuk mensimulasikan inersia kendaraan yang menggerakkan mesin, seperti medaki bukit, menurun ataupun seperti jalanan yang rata.
Memilih Tipe Absorber (penyerap)
Dengan pemahaman tentang bagaimana setiap jenis dinamometer menghasilkan beban dan beberapa keuntungann fiturnya dalam berbagai jenis pengujian, kita dapat mendiskusikan faktor-faktor lain yang perlu kita pahami untuk memilih tipe dan juga jenis pada absorber atau penyerap pada alat.
Pastikan Anda memilih engine dynamometer yang tepat dan juga berkualitas, agar penguji an yang Anda lakukan dapat lebih maksimal, serta mesin yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Testing Indonesia – Kami sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami jual engine dynamometer dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Mesin Engine Dynamometer dan pembelian, anda bisa menghubungi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto).
Sumber Gambar : Dynomite,