Testingindonesia.co.id – Pada saat kita melakukan pegujian dengan menggunakan alat atau mesin chassis dynamometer, tentu ada saja kegagalan pada saat proses pengujian ataupun saat hasil pengujian telah keluar. Untuk mengurangi adanya kesalahan pada pengujian chassis ini, tentu membutuhkan seorang operator yang berpengalaman dalam pengoperasian alat chassis dynamometer. Dan tentu tidak hanya itu saja, ada beberapa faktor lainnya yang menyebabkan adanya kegagalan dalam pengujian chassis dynamometer, diantaranya:
Faktor pada kendaraan
Untuk faktor kendaraan pada pengujian ini, mencakup kondisi pada komponen kendaraan tersebut, seperti mesin dan komponen lainnya. Biasanya kesalahan yang sering terjadi pada kendaraan pada saat kita melakukan pengujian ini merupakan hal hal yang sering terjadi di jalanan. Seperti mesin yang tiba tiba mengalami masalah setelah dilakukan nya pegujian, atau ban yang gembos, hingga mesin yang hancur.
Kesalahan pada mesin ini biasanya terjadi pada kendaraan ini, biasanya terjadi karena mesin pada kendaraan yang diuji tersebut telah dilakukan modifikasi yang tidak sesuai dengan standar dari kendaraan tersebut. Atau modifikasi yang hanya dilakukan pada 1 bagian saja, yang mengakibatkan ketidakseimbangan pada kendaraan, dan itu juga dapat menyebabkan jebolnya mesin pada kendaraan ataupun rusak pada saat dilakukan pengujian.
Karena didalam pengujian chassis dynamometer ini, kendaraan akan dipaksa dalam kecepatan tertinggi hingga mencapai limitnya. Dan pada kasus kendaraan yang dimodifikasi pada 1 bagiannya saja, jika digunakan pada balapan jarak dekat atau memaksanya pada akselerasi yang tinggi, karena mesin seperti berfokus pada 1 bagian yang lain, sehingga mesin akan jebol hingga pecah. Sedangkan untuk kasus pada mesin standar non modifikasi, jika terdapat kesalahan pada pengujiannya, biasanya memang karena mesinnya yang sedang mengalami masalah.
Sementara itu, untuk kasus ban yang gembos pada saat dilakukan-nya pengujian, biasanya itu terjadi dikarenakan panas pada gesekan antara ban dan juga roll dynamometer. Ini dikarenakan system pendingin yang terdapat pada kendaraan yang kurang memadai.
Faktor keamanan
Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan mesin chassis dynamometer biasanya akan menggunakan sebuah pengaman berbentuk seperti sabuk pengaman. Jika sabuk ini tidak terpasang dengan erat, ini dapat menyebabkan kendaraan yang dilakukan pengujian mengalami ketidak seimbangan sehingga rusak pada saat pengujian. Sehingga harus dilakukan pengecekan ulang pada saat sebelum dilakukannya pengujian. Atau untuk kendaraan yang memiliki daya yang besar, lakukan penambahan sabuk pada kendaraan tersebut untuk berjaga-jaga.
Kesalahan pada hasil akhir pengujian
Untuk kesalahan yang terjadi pada hasil akhir pengujian biasanya terjadi dikarenakan adanya kesalahan pada input data sebelum dilakukan-nya pengujian, sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil akhir dari pengujian. Ataupun juga disebabkan oleh settingan atau kalibrasi awal pada chassis dynamometer.
Testing Indonesia – Kami sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system. Kami jual chassis dynamometer dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat menghubugi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto).
Source : Featur image, Image 1, Image 2