Testingindonesia.co.idSensor accelerometer adalah sebuah perangkat yang mampu melakukan pengukuran pada gaya percepatan. Gaya ini bisa saja statis, seperti gaya gravitasi, atau juga bisa gaya dinamis, atau gaya yang disebabkan oleh getaran atau sebuah gerakan. Dengan melakukan pengukuran pada percepatan statis yang diakibatkan oleh gravitasi, maka kita dapat mengetahui kemiringan pada sebuah perangkat. Dan dengan merasakan jumlah pada akselerasi dinamis, maka kita dapat melakukan analisa pada perangkat yang sedang bergerak.

Kali ini kita akan membahas “hal apa yang harus diperhatikan pada saat melakukan pembelian pada sensor accelerometer”

  • ANALOG VS DIGITAL
sensor accelerometer
Source : alexsb

Pertama, yang terpenting adalah kita harus memilih antara sensor accelerometer dengan keluaran analog atau accelerometer dengan keluaran digital. Ini juga dapat kita tentukan dengan perangkat keras yang kita gunakan untuk menghubungkan sensor accelerometer. Misalnya sensor accelerometer dengan gaya analog akan mengeluarkan tegangan continue yang akan sebanding dengan percepatan. Contoh, 2,5V untuk 0g, 2,6V untuk 0,5h, 2,7 untuk 1g. Digital accelerometer biasanya akan menggunakan modulasi lebar pulse (PWM) pada keluarannya. Yang artinya akan ada gelombang persegi dengan frekuensi tertentu, dan lamanya waktu pada tegangan tinggi akan sebanding dengan besarnya percepatan.

Jika ingin menggunakan BASIC stamp, atau microcontroller lain dengan input digital, kemungkinan besar kita akan membutuhkan sensor digital accelerometer. Untuk kerugiannya disini adalah kita harus menggunakan sumber daya waktu microcontroller untuk melakukan pengukuran pada siklus kerja, serta melakukan pemgoperasian pada pembagian yang intensif secara komputasi.

Atau jika ingin menggunakan PIC / AVR / OOPIC atau Javelin dengan input analog, atau dengan menggunakan rangkaian berbasis analog secara keseluruhan, bisa dikatakan jika metode analog adalah salah satu cara terbaik dalam pengukurannya. Tentu juga tergantung pada kompilernya, melakukan pengukuran pada akselerasi analog mungkin bisa sesederhana “acceleration = read_adc (); dan dapat dilakukan dalam beberapa mikrodetik.

BACA JUGA : RAHASIA DIBALIK SENSOR ACCELEROMETER

  • JUMLAH SUMBU

Pada sebagian besar proyek, jumlah sumbu yang dibutuhkan mungkin hanya 2. Namun jika ingin menggunakan posisi 3d, kita akan membutuhkan accelerometer dengan 3 sumbu, atau dengan 3 accelerometer 2 sumbu yang dipasangkan pada sudut siku siku.

  • MAXIMUM SWING
sensor accelerometer
Source : sparkfun

Jika anda ingin melakukan pengujian untuk mengukur kemiringan berdasarkan gravitasi bumi, maka sensor accelerometer ± 1,5g mungkin sudah lebih dari cukup. Namun jika anda melakukan pengukuran dengan accelerometer untuk mengukuran gerakan pada mobil, pesawat atau bahkan robot, ± 2 akan sangat cocok di dalam pengukuran anda.

  • SENSITIVITY

Secara umum, jika semakin sensitif sebuah alat, maka akan semakin baik. Ini berarti bahwa pada perubhaan akselerasi tertentu, maka juga akan ada perubahan pada sinyal yang lebih besar. Karena perubahan pada sinyal yang lebih besar inilah pengujian akan lebih mudah dilakukan. Dan kita bisa mendapatkan pembacaan yang akurat.

  • BANDWIDTH
Source : Seputarilmu

Ini berarti berapa kali dalam perdetik anda dapat melakuan pengukuran pada akselerasi. Ini berarti dalam pengaplikasian pengukuran kemiringan yang bergerak secara lambat, bandwidth 50Hz mungkin akan cukup. Namun jika anda ingin melakukan pengukuran pada getaran, atau melakukan pengontrolan pada mesin yang bergerak cepat, maka anda akan membutuhkan bandwidth beberapa ratus Hz.

  • JARAK

Kebanyakan sensor accelerometer memiliki rentan gaya yang dapat diukur, rentan ini juga bervariasi mulai dari ± 1g hingga ± 250g. Biasanya, semakin kecil rentang tersebut, maka akan semakin sensitiv perangkat pembacaan pada sensor accelerometer tersebut. Misalkan, pada sebuah meja yang memiliki getaran yang kecil, dengan menggunakan accelerometer jarak kecil maka kita dapat memperoleh data yang lebih detail jika dibandingkan dengan menggunakan kisaran 250g yang mana alat ini akan lebih cocok untuk pengujian pada roket.

  • FITUR TAMBAHAN

Beberapa sensor accelerometer akan menambahkan beberapa fitur seperti tap detection, yang mana ini berguna untuk pengujian yang berbiaya rendah. Free fall detection, yang ber biasa digunakan untuk perlindungan pada hard drive yang aktif. Temperature compensation, untuk meningkatkan akurasi jika dalam kondisi “dead reckoning”. Kebutuhan pada beberapa fitur accelerometer ini dapat ditentukan dengan cara melihat pengaplikasian seperti apa yang akan dilakukan dengan menggunakan sensor accelerometer.

sensor accelerometer

Testing Indonesia – Kami sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring system, kami jual sensor accelerometer dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. untuk informasi lebih lanjut dan pembelian alat anda dapat menghubungi kami melalui:

PT TESTINDO | Testingindonesia.co.id
Jl.Radin Inten II No 61B Duren Sawit Jakarta Timur
Whatsapp : +62 815-6141-954 (Zulfikri)
Whatsapp : +62 822-5870-6420 (Anto)
Email: sales@testindo.com
Telp: (021) 2956 3045

 

 

One Thought on “Cara Cermat Memilih Sensor Accelerometer”

Comments are closed.