Testingindonesia.co.id – Artikel kali ini akan membahas metode-metode yang biasa digunakan dalam uji mutu pada beton, dalam audit konstruksi bangunan uji mutu beton perlu dilakukan karena:

  1. Menilai kualitas struktur
  2. Verifikasi kepatuhan terhadap rencana teknis
  3. Mengetahui daya tahan bangunan untuk keselamatan
  4. Bermanfaat sebagai bukti legal & teknis
  5. Sebagai evaluasi proses pekerjaan

Dalam artikel ini akan dibahas sekilas 3 metode pengujian mutu beton

1.Ultrasonic Pulse Velocity Test

Ultrasonic Pulse Velocity Test (UPV) adalah metode non-destruktif yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan homogenitas material beton dengan cara mengukur kecepatan gelombang ultrasonik yang dipancarkan melalui material tersebut. Dalam pengujian ini, pulsa gelombang ultrasonik dikirim dari sebuah transduser (pemancar) dan diterima oleh transduser lain (penerima) yang ditempatkan pada permukaan beton.

ultrasonic pulse velocity test
alat ultrasonic pulse velocity test

pengujian-upvt
Pengujian UPVT Dengan Alat ACS Pulsar

Kecepatan gelombang ini dapat memberikan indikasi mengenai:

    • Kerapatan dan homogenitas beton
    • Tingkat keretakan atau cacat internal
    • Kekuatan relatif beton
    • Kualitas ikatan antar agregat

Semakin tinggi kecepatan pulsa, umumnya menunjukkan bahwa beton memiliki kerapatan yang baik dan lebih homogen. Sebaliknya, kecepatan yang rendah bisa mengindikasikan adanya retakan, rongga, atau kualitas beton yang buruk.

2. Hammer Test
Hammer test merupakan sebuah pengukuran pada mutu permukaan sebuah beton yang bersifat tidak merusak. Metode pada penggunaan alat ini adalah dengan cara memberikan suatu impuls atau tumbukan pada permukaan beton yang dilakukan pengujian dengan suatu massa yang akan diaktifkan dengan cara memberikan energi tertentu. Setelah suatu massa tersebut ditumbukkan maka akan memberikan pantulan massa energi yang akan membuat indicator pada nilai pukulan. Nilai pada indicator pukulan inilah yang akan dilakukan konversi menjadi nilai kuat pada tekanan.Hammer test yang umumnya digunakan adalah hammer test dengan jenis Schmidt Rebound Hammer. Kegunaan hammer test ini adalah untuk melakukan pengukuran pada keseragaman nilai kuat tekan yang terdapat pada beton. Metode pelaksanaan pada uji sampel hammer test yang dilakukan pada landasan runway utara dilakukan pada 15 titik dengan pengujian berdasarkan lokasi yang sama dengan lokasi uji core drill.

hammer test, hammer test beton, concrete test hammer, alat uji beton, alat pengujian beton, jual concrete test hammer, jual hammer test beton, jual hammer test, hammer test digital,

3. Core Drill
Pengujian core drill atau pemboran pada beton ini merupakan salah satu pengujian beton yang bersifat merusak beton. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai actual dari beton yang akan dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan ini membutuhkan sebuah alat yang memiliki mata bor yang biasanya disebut dengan Diamond Drill Bit. Alat ini dapat melakukan pengeboran serta menembus beton bertulang dengan diameter 5 hingga 15 cm. Sampel sampel beton yang diambil dari slab beton yang ada di lapangan memiliki kedalaman dan ketinggian hingga tanah dasarnya. Akan tetapi untuk melakukan pengujian pada tekanan nya beberapa sampel beton akan diambil pada bagian intinya (tengah) dan akan dilakukan penyesuaian dengan ketentuan H/D=2.