Dalam beberapa tahun terakhir, sebagai hasil dari revolusi industri baru atau “Industri 4.0”, munculnya “Internet Industri dari Segala Hal” (“IIoT”) dan “Pabrik Cerdas”, adaptasi tersebut dimungkinkan berkat penerapan teknik-teknik canggih dalam desain fasilitas baru atau renovasi fasilitas yang sudah ada.

Meskipun ada kemajuan teknologi dan pengendalian yang teliti, tidak boleh dilupakan bahwa setiap elemen yang terlibat dalam proses produksi akan mengalami keausan mekanis dan listrik (beban, gaya, dll.) dan umur pemakaiannya terbatas. Untuk menghindari kegagalan yang fatal, penghentian produksi, atau jenis proses apa pun yang mengakibatkan peningkatan waktu non-produktif dan, oleh karena itu, peningkatan biaya, sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang baik terhadap mesin, sistem kelistrikan, dll.

Secara tradisional, hanya dua jenis pemeliharaan yang dianggap:

  • Pemeliharaan Korektif: masalah diselesaikan setelah terjadi.
  • Pemeliharaan Preventif: pemeriksaan berkala terhadap elemen-elemen yang bermasalah dan penggantian jika diperlukan.

Jenis pemeliharaan ini seringkali melibatkan biaya yang sangat tinggi dan tidak perlu. Saat ini, berkat teknologi yang tersedia, dimungkinkan untuk melakukan pemeliharaan prediktif yang terdiri dari analisis menyeluruh terhadap semua variabel yang terlibat dalam setiap komponen sistem dan menggantinya pada waktu yang tepat.

Namun, jika kontrol lebih lanjut terhadap kegagalan yang dapat dialami oleh semua komponen mekanis yang rentan terhadap keausan lebih diutamakan, ada jenis pemeliharaan lain yang dikenal sebagai pemeliharaan proaktif. Pemeliharaan ini melangkah lebih jauh dari pemeliharaan prediktif, dengan mencari akar permasalahan.

Showing 1–12 of 24 results