Georadar atau Ground Penetrating Radar (GPR) adalah standar industri untuk mengetahui benda di dalam struktur beton. Metode ini termasuk pemindaian beton non-destruktif yang digunakan untuk memeriksa struktur beton, mengukur ketebalan pelat, dan menemukan tulangan, kabel PT, saluran, rongga, dan instalasi utilitas lainnya.
Penggunaan georadar ini masih jarang di Indonesia sehingga sering timbul pertanyaan seberapa dalam deteksi georadar, atau tidak dapat mengidentifikasi utilitas dengan jelas. Pertanyaan – pertanyaan tersebut bisa terjawab dengan mengetahui faktor pengaruh apa saja yang mengganggu akurasi georadar.
Nah ada 4 faktor pengaruh georadar yang dapat menganggu akurasi kedalaman yang dapat dilihat alat ini. Berikut 4 faktor yang mempengaruhi akurasi geoadar:
4 Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Georadar
Jenis Tanah
Dalam kondisi ideal di mana tanah non kondusif dan kering seperti tanah berpasir dan berlumpur, georadar dapat mendeteksi utilitas sedalam 100 meter. Di sisi lain, di tanah yang kondusif seperti tanah liat, kedalaman dan akurasi GPR dapat berkurang secara signifikan. Tidak hanya itu, keberadaan penghalang logam juga dapat mempengaruhi kedalaman karena tidak memungkinkan sinyal GPR melewatinya.
Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal seperti cuaca buruk dan adanya kebisingan juga dapat mempengaruhi akurasi georadar. Ketika kelembaban diserap oleh tanah, kondisi tersebut berdampak pada konduktivitas tanah, yang pada gilirannya berdampak pada kedalaman dan akurasi GPR. Demikian pula, jika ada kebisingan atau frekuensi suara yang kuat di area yang akan discan, dapat memengaruhi hasil GPR juga.
Keterampilan Interpreter
Keterampilan interpreter juga mempengaruhi akurasi hasil georadar. Alat georadar tidak memberi tahu tentang jenis hambatan apa yang terdeteksi. Alat ini hanya memberikan informasi frekuensi. Operator georadar lah yang harus menafsirkan grafik dan menceritakan tentang lokasi dan sifat rintangan. Anomali yang ada di lokasi juga dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat, tetapi operator yang berpengalaman memasukkan anomali tersebut ke catatan untuk memberikan hasil yang paling akurat.
Keterbatasan Teknologi
Teknologi georadar telah berkembang sangat jauh. Georadar tercanggih saat ini bahkan dapat mendeteksi PVC dan plastik yang terkubur di dalam tanah atau beton, tetapi georadar tipe lama mungkin tidak dapat melakukannya. Demikian pula, kekuatan sinyal georadar juga berperan dalam menentukan kedalaman dan akurasi hasil.
Jika berbicara tentang georadar, di Testing Indonesia, kami menggunakan Leica DSX yang dapat digunakan untuk mendeteksi logam, tulangan, plastik, PVC, kantong udara, rongga, dan fitur geologi secara akurat. Alat ini adalah salah satu georadar paling canggih di pasaran yang memberikan hasil akurat. Jika Anda membutuhkan layanan pemindaian beton menggunakan georadar, Anda dapat menghubungi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto).