Limbah menjadi salah satu persoalan yang seperti tiada habisnya di sektor Industri. Beberapa perusahaan di Indonesia masih kurang memberi atensi terhadap IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di masing-masing industri yang mereka jalankan.
Hal tersebut dapat menimbulkan adanya pencemaran akibat limbah yang tidak diolah sehingga merugikan banyak masyarakat sekitar perusahaan dan bahkan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, yuk kenali kandungan berbahaya limbah pada air yang bisa membuat sumber daya alam kita tercemar.
Berdasarkan data yang ada, sekitar 70% perusahaan kecil belum melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benar. Padahal, aturan mengenai hal ini tertulis jelas dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Laut.
Adapun jenis limbah yang teregulasi oleh pemerintah selain limbah industri adalah limbah domestik, produce water (oil & gas) dan limbah padat B3. Aturan tentang pengelolaan limbah juga tertulis dalam Undang-Undang Perlindungan Lingkungan No. 32 Tahun 2009.
Akibat dari Kandungan Berbahaya Limbah pada Air
Banyaknya kandungan berbahaya limbah dapat menyebabkan pencemaran air yang sangat merugikan masyarakat. Berikut ini beberapa kandungan berbahaya serta akibatnya:
- Minyak dan lemak yang ada bisa menghalangi masuknya sinar matahari dan menurunkan konsentrasi pada oksigen terlarut
- TSS dapat menyebabkan air yang tadinya bersih menjadi keruh
- Bakteri Amonia kandungan berbahaya yang dapat menimbulkan bau
- Total Coliform yang merupakan indikasi dari bakteri E-Coli, penyebab penyakit diare keracunan dan infeksi pencernaan.
- PH yang tidak memenuhi baku mutu menyebabkan korasi (pengikisan tanah) keracunan dan kematian biota air.
Cara Mengidentifikasi Limbah pada Air
Semua kandungan berbahaya di dalam limbah air seperti yang ada di atas tidak dapat dilihat secara kasat mata. Lalu bagaimana cara mengetahuinya? HMA-2000 Series adalah jawabannya. Instrumen ini merupakan alat yang mampu mengidentifikasi kandungan bahaya seperti diatas memiliki beberapa fitur menarik yang dimiliki HMA-2000 series, diantaranya:
Presisi tinggi, biaya rendah
Konsumsi reagen rendah, hanya 1/5-1/20 dari konsumsi reagen instrumen kimia konvensional. Memiliki akurasi deteksi tinggi untuk memenuhi kebutuhan deteksi level μg/L.
Deteksi cepat dan kekebalan tinggi terhadap gangguan
Dapat mendeteksi ion logam berat pada orde μg/L dalam beberapa menit hingga puluhan menit. Dengan perangkat inti in-line sendiri, yang dapat menghilangkan gangguan dari bahan organik.
Kontrol penuh secara otomatis dan pemantauan online
Pra–maintenance otomatis dan pengumpulan sampel air, serta kalibrasi otomatis dan adanya alarm jika melebihi standar sesuai dengan garis peringatan yang telah ditetapkan sehingga mewujudkan pemantauan online selama 24 jam.
Pengayaan otomatis dengan tingkat kecerdasan yang tinggi
Sistem pertama memperkaya logam berat di elektroda dan kemudian melakukan analisis disolusi, dengan batas deteksi yang lebih rendah daripada elektroda konvensional.
Ramah lingkungan, aman dan andal (hanya untuk timbal dan kadmium)
Menggunakan elektroda film bismut, yang tidak beracun dan tidak berbahaya bagi lingkungan, bukan elektroda timbal konvensional, untuk memastikan keamanan lingkungan dan operator.
Ya, itu dia kandungan berbahaya limbah pada air yang wajib menjadi atensi kita dalam pengolahan limbah sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dari sebelumnya, terutama lingkungan yang memiliki banyak perairan di sekitarnya.
Jika Anda berminat untuk mendapatkan atau ingin bertanya-tanya terlebih dahulu mengenai alat HMA-2000 Series yang dapat menjadi solusi untuk mengidentifikasi kandungan berbahaya limbah pada air, dapat menghubungi kami di Office: 021-2956-3045, Email: sales@testingindonesia.com, Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri), 0822-5870-6420 (Anto) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai solusi pengidentifikasian kandungan berbahaya dari kami.