Apa itu Impact Tester?
Testingindonesia.co.id – Impact tester merupakan sebuah alat pengujian yang digunakan untuk melakukan pengukuran pada suatu material dalam menerima gaya tekanan yang kemudian akan diukur dengan besar nya energi yang dibutuhkan untuk mematahkan barang dengan satu atau lebih ayunan. Alat ini pengujian ini sudah dirancang untuk melakukan pengukuran pada ketahanan suatu material, hal ini juga bertujuan untuk memastikan material atau alat tidak mengalami kegagalan dalam penggunaan berikutnya.
Instrumented Impact Tester
Dalam sebuah pengujian standar, seperti uji tarik dan uji tekan, material akan menyerap energi yang dihasilkan secara perlahan. Dalam kehidupan sehari-hari, material sering kali harus menyerap energi dengan sangat cepat dari benda yang jatuh, pukulan, tabrakan, tetesan, dll. Impact tester dirancang untuk mensimulasikan kondisi ini. Pengujian & Penelitian Mekanik Westmoreland menawarkan serangkaian Pengujian Dampak yang terinstal untuk memenuhi kebutuhan ini.
Perbandingan Pengujian Charpy dan Izod pada Impact Tester
Kedua pengujian dampak Charpy dan Izod adalah metode populer untuk menentukan hasil dari pengujian impact tester dari suatu material. Dengan kata lain, tes ini mengukur jumlah total energi yang dapat diserap suatu bahan. Penyerapan energi ini secara langsung berkaitan dengan kerapuhan material. Bahan rapuh, seperti keramik atau kaca, cenderung memiliki tingkat penyerapan yang lebih rendah daripada bahan ulet seperti tembaga atau aluminium.
Memahami sifat-sifat penyerapan energi suatu material sangat penting, karena ia memprediksi berapa banyak deformasi plastis yang dapat ditahan oleh material sebelum terjadi kegagalan yang dahsyat. Penting juga untuk memahami persamaan dan perbedaan antara kedua metode impact tester ini.
Charpy Impact Tester
Charpy impact tester dikembangkan oleh SB Russell dan Georges Charpy pada pergantian abad ke-20. Dan hingga saat ini charpy masih menjadi yang terpopuler karena pengujian nya yang related lebih mudah dalam membuat sampel dan dalam menentukan sebuah hasil. Peralatan uji terdiri dari pendulum berbobot, yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu untuk melakukan kontak dengan spesimen. Energi yang ditransfer ke material dapat disimpulkan dengan membandingkan perbedaan ketinggian pendulum sebelum dan sesudah fraktur.
Spesimen pengujian charpy akan ditempatkan secara horizontal pada mesin, biasanya bilah akan berukuran 55 x 10 x 10mm (2,165 “x 0,394” x 0,394 “) dengan takik yang dikerjakan ke salah satu wajah. Takik ini, dapat berbentuk seperti huruf V atau juga dapat berbentuk U, dan juga akan ditempatkan jauh dari pendulum dan dapat membantu untuk memusatkan stras serta mendorong faktur. Pengujian juga dapat dilakukan pada suhu ruangan hingga -425F.
Charphy impact testing paling umum dilakukan untuk ASTM E23, ASTM A370, ISO 148, atau EN 10045-1. Sementara tes ini paling umum dilakukan pada logam, ada juga sejumlah standar yang ada untuk plastik dan polimer, termasuk ASTM D6110 dan ISO 179.
Izod Impact Testing
Izod impact tester diambil dari nama seorang insinyur Inggris Edwin Gilbert Izod, beliaulah yang pertama kali menggambarkan metode pengujian pada tahun 1903. Dan juga pada peralatan uji dan desain spesimen sangat mirip dengan Charpy impact tester, dengan beberapa perbedaan yang mecolok termasuk kedalam orientasi spesimenyang dijepit ke dalam peralatan secara vertical dengan lekukan menghadap ke pendulum. Lalu kemudian pendulum akan memengaruhi sampel pada area tertentu di atas takik.
Salah satu perbedaan utama dari kedua impact tester ini adalah Izod dapat dilakukan pada sepsimen plastic ataupun logam. Sampel plastic biasanya berukuran 64 x 12,7 x 3,2 mm dengan takik berbentuk V. sedangkan sampel logam biasanya berbentuk bulat 127 x 11,43 mm dengan 1 hingga 3 takik bentuk V.
Bagaimana jika kita memiliki sampel logam. Metode manakah yang harus kita gunakan?
Walaupun kedua metode ini Izod dan Charpy, mengukur properti yang serupa, desain spesimen dan konfigurasi pengujian cukup berbeda, sehingga perhatian harus diambil ketika memilih dengan metode yang akan dilakukan. Penyedia pengujian Anda harus dapat memberikan rekomendasi metode berdasarkan tujuan akhir Anda dan materi spesifik yang dimaksud.
Jika anda memutuskan untuk menggunakan impact Izod, anda harus memutuskan konfigurasi spesimen yang manakah yang akan anda gunakan. Ada juga berbagai konfigurasi spesimen bulat, kuadrat dan tunggal jika dibandingkan dengan tiga takik. Karena untuk spesimen 3 takik rata rata akan akan mnghasilkan 3 hasil pada pengujian, karena itulah 3 takik jauh lebih ekonomis, karena hanya membutuhkan lebih sedikit bahan.
Perbedaan Utama Antara Charpy dan Izod
pada saat ini metode charpy lebih banyak digunakan pada beberapa industri untuk dilakukan pengujian pada bahan yang digunakan seperti pada pembangunan kapal tekanan dan jembatan. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan bagaimana alat akan mempengaruhi bahan yang digunakan. Alat ini tersusun dari beberapa pendulum, pada massa nya akan diketahui pada panjang yang dijatuhkan dari ketinggian.
Testing Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang monitoring dan system, kami jual impact tester dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat, untuk informasi dan spesifikasi yang lebih detail pada alat anda dapat menghubungi kami melalui nomor telepon : 021-2956-3045 atau dengan melalui sales kami di email : sales@testingindonesia.com