Hardness tester adalah sebuah alat yang digunakan untuk menguji kekerasan suatu benda, dengan pengujian ini kita bisa dengan mudah mencari tahu sifat mekanis suatu material. Namun, pengukuran hanya dapat dilakukan pada satu titik atau satu daerah saja, dengan melakukan uji kekerasan kita bisa mengetahui seberapa kuat atau rapuh nya benda tersebut
kekerasan (hardness) adalah sifat mekanik dari material, kerasnya suatu material harus kita ketahui dulu, terkhusus untuk material yang apabila digunakan, sering mengalami pergesekan. Ringkasnya defenisi kekerasan adalah suatu kemapuan untuk menahan beban/tekanan.
Produk Hardness Tester, Klik Disini >>>
Kali ini Testing Indonesia akan mengenalkan macam- macam dari hardness tester atau yang biasa disebut dengan alat uji kekerasan
- Brinell (HB/BHN)
Metode brinell adalah metode yang paling sering digunakan, metode ini digunakan dengan cara menekankan beban kepada benda yang akan diuji dengan ukuran beban yang sudah ditentukan, setelah itu mengukur dan menganalisa bekas yang sudah dibuat alat penekan. jadi kekerasan dapat di defenisikan sebagai seberapa kuat daya tahan dari dari material atau benda yang diakibatkan oleh beban dinamis atau statis itu.
Tujuan metode ini adalah untuk menentukan seberapa keras suatu benda melalui tahap terhadap identor (bola baja) yang ditekankan pada permukaan benda yang sedang diuji. Namun pengujian dengan metode ini hanya dapat dipergunakan untuk benda yang memiliki permukaan kasar dengan rentan kekuatan 500 hingga 3000 kgf. Sementara identor (bola baja) adalah benda yang terbuat dari bahan karbida tungsen yang sudah di plating dan dikeraskan.
- Rockwell (HR/RHN)
Metode rockwell adalah, metode kekerasan suatu benda yang dapat ditentukan berdasarkan kenaikan bersih dari kedalaman beban yang diterapkan. Data yg dihasilkan bukan suatu nomor unit, namun di berikan dalam bentuk skala seperti R,L,M,K dan E, semakin tinggi skala bendanya maka maka akan semakin keras benda tersebut.
- Vickers (HV/VHN)
Pengukuran dengan metode yang satu ini biasa disebut dengan metode microhardness, karena metode yang satu ini kerap digunakan untuk benda yang kecil dan tipis. Metode ini dilakukan berdasarkan pengukuran optik, dengan cara menentuka rentang beban identor, dengan maksud membuat sebuah lekukan pada material yang diukur lalu dikonfersikan ke nilai kekerasan.
Produk Hardness Tester, Klik Disini >>>
Cara tersebut sangat berguna apabila diuji pada benda yang lebih luas, akan tetapi sampel uji harus di poles untuk ukuran tayang
Dasar Dasar Pada Hardnes Testing / Pengukuran Kekerasan
Kekerasan adalah karakteristik dari material, bukan properti fisik yang mendasar. Ini didefinisikan sebagai resistensi terhadap indentasi, dan ditentukan dengan mengukur kedalaman permanen dari indentasi. Ketika menggunakan kekuatan tetap (beban) * dan indentor yang diberikan, semakin kecil indentasi, semakin sulit material. Nilai kekerasan lekukan diperoleh dengan mengukur kedalaman atau luas lekukan menggunakan salah satu dari lebih dari 12 metode pengujian yang berbeda.
Hardness Tester digunakan pada dua karakterisasi umum
1. Karakteristik Bahan
- Tes untuk memeriksa materi
- Uji pengerasan
- Tes untuk mengkonfirmasi proses
- Dapat digunakan untuk memprediksi kekuatan tarik
2. Fungsionalitas
- Tes untuk mengkonfirmasi kemampuan berfungsi sebagaimana dirancang.
- Ketahanan aus
- Kekerasan
- Resistensi terhadap dampak
Pertimbangan Pengujian Kekerasan
Karakteristik sampel berikut harus dipertimbangkan sebelum memilih metode pengujian kekerasan untuk digunakan:
- Bahan
- Ukuran sampel
- Ketebalan
- Skala
- Bentuk sampel, bulat, silindris, pipih, tidak beraturan
- Gage R & R
Bahan
jenis pada material serta kekerasannya sangat diharapkan dalam menentukan metode yang digunakan dalam sebuah pengujian. Bahan seperti baja bantalan yang dikeraskan memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga dapat diukur dengan menggunakan skala rockwell karena penggunaan indenters berlian serta pemuatan PSI yang tinggi. Lalu bahan seperti cor dan juga logam bubuk akan membutuhkan identor yang jauh lebih besar seperti yang sering digunakan di dalam metode skala Brinell. Bagian yang sangat kecil atau bagian kecil mungkin perlu untuk dilakukan pengukuran dengan menggunakan hardness tester mikro dengan menggunakan Vickers atau Knoop Scale.
Pada saat memilih skala kekerasan, panduan umum untuk memilih skala dapat menentukan beban terbesar serta indentor terbesar yang mungkin tanpa melebihi kondisi operasi yang ditentukan dan memperhitungkan kondisi yang dapat mempengaruhi hasil pengujian.
Ukuran Sampel
Semakin kecil bagian bagian pada material, maka akan semakin ringan pula beban yang dibutuhkan untuk menghasilkan lekukan. Pada bagian bagian kecil tersebut, sengat penting untuk memastikan kita sudah memenuhi syarat yang sudah ditentukan pada ketebalan minimum serta lekukan yang sudah benar benar jauh dari tepi dalam dan juga luar.
Bagian bagian yang memiliki ukuran relatif lebih besar harus dipasangkan dengan benar, hal tersebut agar kita dapat memastikan penempatan yang aman selama terjadinya proses pengujian, dan juga kita harus memastikan tidak adanya pergerakan atau selip yang terjadi. Bagian yang tidak mendukung pada landasan harus dijepit terlebih dahulu pada tempatnya dengan memberikan dukungan yang benar.
Sampel Silinder
Koreksi terhadap hasil pengujian diperlukan saat menguji pada bentuk silinder dengan diameter kecil karena perbedaan antara aliran material aksial dan radial. Faktor koreksi kebulatan ditambahkan ke hasil pengujian berdasarkan pada diameter permukaan silinder cembung. Selain itu, penting untuk menjaga jarak minimum sama dengan 2 ~ 1/2 kali diameter lekukan dari tepi atau lekukan lain.
Ketebalan Sampel
Sampel harus memiliki ketebalan minimal 10x (sepuluh kali) kedalaman indentasi yang diharapkan akan tercapai. Ada rekomendasi ketebalan minimum yang diijinkan untuk metode Rockwell biasa dan superfisial.
Timbangan
terkadang kita juga harus melakukan pengujian dalam satu skala serta melaporkannya dalam skala yang lain, konversi juga sudah dibuatkan pada wilayah yang memiliki beberapa validasi. Akan tetapi sangat penting untuk kita catat bahwa jika korelasi actual telah diselesaikan dengan melakukan pengujian dalam skala yang berbeda, tidak bisa dipungkiri bahwa konversi tersebut mungkin atau tidak mungkin menyediakan informasi yang akurat.
R&R Gage
Beberapa proses pengulangan dan Reproducibilitas studi telah dilakukan guna untuk pengembangan pada penghitungan kemampuan operator serta instrument untuk melakukan pengujian dengan potongan uji yang sudah diberikan. Dalam hardness tester, ada variabel inheren yang menghalangi penguuna untuk menggunakan prosedur dan formula G&R standar dengan potongan uji yang sebenarnya. Variasi material dan ketidakmampuan untuk menguji ulang area yang sama pada pengujian pengukuran kedalaman adalah dua faktor signifikan yang mempengaruhi hasil GR&R. Untuk meminimalkan efek ini, yang terbaik adalah melakukan studi pada blok uji yang sangat konsisten untuk meminimalkan variasi bawaan ini.
Testing Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang monitoring system, kami Jual Hardness Tester dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. Untuk informasi alat dan pembelian anda dapat menghubungi kami melalui nomor telepon : 021-2956-3045 atau dengan melalui sales kami di email : sales@testingindonesia.com
5 Thoughts on “Mengenal Apa Itu Hardness Tester”
Comments are closed.