testingindonesia.com – Material konstruksi beton terkenal kuat dan tahan lama untuk berbagai jenis konstruksi. Namun, meskipun kokoh dan tahan lama, beton tetap memiliki potensi kerusakan seperti retak dan honeycomb. Kerusakan struktur beton ini bisa terjadi pada berbagai struktur konstruksi, seperti bangunan, jalan, jembatan, dan lainnya.

Keretakan pada beton bisa menjadi pertanda masalah serius yang dapat membahayakan keselamatan dan ketahanan sebuah struktur. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab retak beton dan cara mengetahuinya sedini mungkin untuk menghindari hal – hal yang merugikan. Apa saja penyebab keretakan pada beton dan  bagaimana cara mengetahuinya? Simak dibawah ini!

Penyebab Retak Beton

Ada berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan retak beton, di antara adalah:

  1. Susut Muat Beton

Saat beton mengering, ia mengalami proses penyusutan. Penyusutan ini dapat menyebabkan retak rambut pada permukaan beton. Retak akibat susut muat umumnya kecil dan tidak berbahaya.

  1. Beban Berlebih

Walaupun kuat, beton memiliki kekuatan yang terbatas. Jika struktur beton dibebani dengan beban yang melebihi kekuatannya, maka beton dapat mengalami keretakan.

  1. Kesalahan Perencanaan dan Konstruksi

Kesalahan dalam perencanaan dan konstruksi seperti desain struktur yang tidak tepat, penggunaan material yang tidak berkualitas, atau pengerjaan yang tidak sesuai standar juga dapat menjadi penyebab retaknya beton.

  1. Korosi Tulangan Beton

Jika tulangan beton mengalami korosi, maka beton di sekitarnya juga dapat mengalami keretakan. Korosi tulangan beton dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti air, garam, dan bahan kimia yang tertinggal di dalam beton.

  1. Bencana Alam

Bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor juga dapat menyebabkan retak beton.

Cara Mengetahui Retak Beton

Seringnya keretakan pada beton dapat kita lihat dengan jelas pada permukaan beton dengan hanya mengandalkan visuaal mata atau di raba dengan tangan. akan tetapi, ada juga kerusakan atau retak beton yang tidak dapat dilihat kasat mata. Untuk mengetahui keretakan beton yang kasat mata tersebut,  ada beberapa cara yang umum digunakan. namun cara yang paling direkomendasikan adalah dengan menggunakan alat NDT ( Non Destruktif Test ) seperti  Ultrasonic Concrete Testing A1040 MIRA

Ultrasonic Concrete Testing A1040 MIRA

A1040 MIRA merupakan sebuah alat canggih yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan menganalisis kondisi internal beton. Alat ini menggunakan teknologi Tomografi 3D yang mutakhir untuk mengidentifikasi berbagai kerusakan pada struktur beton seperti retak, lubang udara (honeycomb), dan cacat lainnya tanpa perlu merusak permukaan tembok.

 

Dengan A1040 MIRA, Anda dapat mendiagnosis kerusakan pada beton dengan cepat dan akurat, sehingga memudahkan Anda untuk mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat. Berikut adalah beberapa keunggulan utama A1040 MIRA:

  1.   Efisien: Proses deteksi honeycomb jauh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan metode konvensional.
  2.   Akurat: A1040 MIRA memberikan hasil deteksi yang akurat dan terpercaya.
  3.   Non-Destruktif: Penggunaannya tidak merusak permukaan beton, sehingga tidak memerlukan perbaikan tambahan setelah pengujian.

Langkah-langkah Deteksi keretakan pada beton dengan A1040 MIRA:

  1.   Persiapan Permukaan Beton: Pastikan permukaan beton bersih dari kotoran dan lapisan lain yang dapat mengganggu hasil deteksi. Pastikan area yang akan diperiksa kering.

 

  1.   Penyetelan A1040 MIRA: Kalibrasi A1040 MIRA dengan baik sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar untuk memastikan keakuratan hasil deteksi.

  1.   Pengoperasian Perangkat: Tempelkan probe ultrasonik A1040 MIRA ke permukaan beton yang ingin diperiksa. Pastikan probe terpasang stabil dan tidak bergeser selama pengukuran.


  1.   Pengujian dengan Fitur Tomografi 3D: Gelombang ultrasonik akan diarahkan ke beton melalui probe ke berbagai bagian permukaan beton dan pantulan gelombang tersebut akan diterima. Berdasarkan informasi ini, A1040 MIRA akan menghasilkan gambar visual tentang kondisi internal beton.

  1.   Analisis Hasil: Perhatikan gambar visual yang dihasilkan oleh A1040 MIRA. keretakan akan ditampilkan sebagai area dengan kepadatan yang berbeda dalam gambar tersebut. Identifikasi dan tandai area yang terdampak keretakan untuk langkah selanjutnya.

  1.   Pelaporan Hasil: Catat dan dokumentasikan hasil deteksi. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat laporan kondisi beton dan perencanaan perawatan atau perbaikan yang diperlukan.

 

Cara Menangani Keretakan Pada Beton

Penanganan retak beton tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Retak kecil yang tidak berbahaya dapat diabaikan. Namun, retak yang besar dan berbahaya harus segera diperbaiki.

  1. Perbaikan retak beton dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
  2. Penambalan retak dengan mortar atau epoxy
  3. Penginjeksian resin epoksi ke dalam retak
  4. Perkuatan struktur beton dengan tulangan tambahan
  5. Penggantian struktur beton yang rusak

Keretakan pada beton merupakan masalah yang perlu diwaspadai. Dengan mengetahui penyebab dan cara mengetahui retak beton, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan menanganinya.

>>LINK PRODUK ALAT UJI BETON<<

Testing Indonesia, sebagai penyedia alat inspeksi dan pengujian di Indonesia, menyediakan alat Uji Beton dengan kualitas terbaik, Kami juga memberikan layanan purna jual yang sangat baik dan memastikan bahwa pelanggan mendapatkan nilai maksimal dari investasi mereka dalam membeli A1040 MIRA. 

Kami juga menawarkan solusi atau jasa audit struktur bangunan yang didukung tim engineering yang berpengalaman serta dilengkapi peralatan yang memadai. Untuk informasi lebih lanjut atau pembelian pada alat, anda bisa menghubungi kami melalui: