1. Ultrasonic Pulse Velocity Test

Ultrasonic pulse velocity test (UPVT) merupakan sebuah cara pengujian pada beton untuk memperkirakan kekerasan pada beton yang berdasarkan pada hubungan kecepatan pada gelombang UPV melalui sebuah media beton dengan kekuatan tekanan dari beton tersebut. Cara kerja dari pundit yaitu dengan cara memberikan getaran gelombang longitudinal dengan melewari transduser elektro- akustik, dengan melalui cairan perangai yang berwujud gendut atau yang sejenis dengan gel, yang mana cairan tersebut akan dioleskan pada permukaan beton sebelum dimulainya pengetesan.

Cairan tersebut memiliki fungsi untuk mencegah udara dari luar antara permukaan transduser dengan permukaan beton yang sedang dilakukan pengujian menggunakan alat ultrasonic pulse velocity test ini. Pada saat gelombang merambat dalam medium yang berbeda, yakni diantara gel dan juga beton, pada batasan beton dan juga gel akan terjadi pentulan gelombang yang akan merambat dalam bentuk gelombang transversal dan juga longitudinal. Gelombang transversal akam merambat secara tegak lurus pada lintasan, dan juga gelombang longitudinal akan merambat sejajar dengan lintasan.

Yang pertama kali mencapai transduser penerima adalah gelombang longitudinal. Pada transduser, gelombang ini akan diubah menjadi sinyal gelombang elektronik yang dapat dilakukan pendeteksian menggunakan transduser penerima, sehingga waktu tempuh pada gelombang dapat dilakukan pengukuran. Waktu tempuh (T) yang dibutuhkan untuk melakukan perambatan gelombang pada lintasan beton sepanjang (L) dapat diukur, sehingga kecepatan pada gelombang dapat dilakukan pencarian dengan menggunakan rumus (Lawson dkk, 2011) V- L / T.

Keterangan :

V = Kecepatan gelombang longitudinal (m/detik)

L = Panjang lintasan beton yang dilewati (m)

T = Waktu tempuh gelombang ultrasonik sepanjang lintasan L (detik)

Metode uji ultrasonic ini memiliki beberapa fungsi lain selain untuk melakukan pengukuran pada beton seperti :

  • Mengetahui keseragaman pada kualitas beton
  • Melakukan pendeteksian pada kedalaman retak beton
  • Honeycomb / void atau kerusakan lain yang terdapat pada beton
  • Modulus elastisitas pada beton
  • Mengetahui kekuatan tekanan pada sebuah beton

 

  •  UPVT Metode direct

Metode direct atau langsung ini adalah sebuah pengukuran yang dilakukan dengan cara receiver transduser serta transmitter transduser diletakkan berhadap hadapan.

  • UPVT Metode Semi direct

Metode semi indirect atau semi direct ini adalah sebuah metode dimana receiver transduser serta transmitter transduser diletakkan pada posisi axial, salah satu bidang tegak lurus dan bidang lain akan mendatar.

  • UPVT Metode Indirect

Indirect atau metode tidak langsung adalah sebuah pengukuran yang mana receiver transduser dan juga transmitter akan diletakkan dalam satu bidang yang datar.

Hammer Test

Hammer test merupakan sebuah pengukuran pada mutu permukaan sebuah beton yang bersifat tidak merusak. Metode pada penggunaan alat ini adalah dengan cara memberikan suatu impuls atau tumbukan pada permukaan beton yang dilakukan pengujian dengan suatu massa yang akan diaktifkan dengan cara memberikan energi tertentu. Setelah suatu massa tersebut ditumbukkan maka akan memberikan pantulan massa energi yang akan membuat indicator pada nilai pukulan. Nilai pada indicator pukulan inilah yang akan dilakukan konversi menjadi nilai kuat pada tekanan.

Hammer test yang umumnya digunakan adalah hammer test dengan jenis Schmidt Rebound Hammer. Kegunaan hammer test ini adalah untuk melakukan pengukuran pada keseragaman nilai kuat tekan yang terdapat pada beton. Metode pelaksanaan pada uji sampel hammer test yang dilakukan pada landasan runway utara dilakukan pada 15 titik dengan pengujian berdasarkan lokasi yang sama dengan lokasi uji core drill.

Core Drill

Pengujian core drill atau pemboran pada beton ini merupakan salah satu pengujian beton yang bersifat merusak beton. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai actual dari beton yang akan dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan ini membutuhkan sebuah alat yang memiliki mata bor yang biasanya disebut dengan Diamond Drill Bit. Alat ini dapat melakukan pengeboran serta menembus beton bertulang dengan diameter 5 hingga 15 cm.

Sampel sampel beton yang diambil dari slab beton yang ada di lapangan memiliki kedalaman dan ketinggian hingga tanah dasarnya. Akan tetapi untuk melakukan pengujian pada tekanan nya beberapa sampel beton akan diambil pada bagian intinya (tengah) dan akan dilakukan penyesuaian dengan ketentuan H/D=2.

Testing Indonesia – Kami sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang system dan monitoring, kami jual alat uji beton seperti Pulse velocity test dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat, untuk informasi pada alat dan pembelian anda dapat menghubungi kami melalui :

WA : +62-813-992-919-09 (Zulfikri)

Phone : 021-2956-3045

Email : Sales@testingindonesia.com

Office : Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur