Testingindonesia.co.id – Getaran yang tidak normal pada mesin industri, terkadang menjadi indikator awal terjadinya suatu kerusakan. Melakukan deteksi dini dengan vibration sensor terhadap masalah ini sangat penting untuk mencegah berbagai hal yang dapat menyebabkan kerugian.
Apa itu Vibration Sensor?
Vibration sensor atau sensor getaran merupakan perangkat elektronik yang dirancang khusus untuk dapat mendeteksi dan mengukur getaran mekanik suatu benda
atau sistem. Getaran ini bisa berupa getaran normal dari suatu mesin yang sedang beroperasi, atau getaran abnormal yang mengindikasikan adanya masalah atau kerusakan.
Bagaimana Cara Kerja Vibration Sensor
Vibration sensor atau sensor getaran bekerja dengan menghubungkan sensor pada aset atau kita sebut saja sebuah benda. Benda ini nantinya akan dilakukan pemantauan secara nirkabel. Setelah itu benda akan dilakukan pemantauan dengan berbagai macam metode pengujian, tergantung pada jenis sensor yang digunakan. Kita bisa mendapatkan dua jenis data dari hasil pengujian:
- Frekuensi
Jenis data yang pertama adalah frekuensi, atau seberapa sering getaran terjadi pada sebuah benda. Dengan melakukan pelacakan pada saat terjadi lojakan getaran pada benda, kita dapat menemukan akar masalah utama pada benda tersebut.
- Intensitas
Poin kedua yang bisa kita dapatkan adalah intensitas pada saat getaran tersebut terjadi. Semakin banyak getaran yang kita dapatkan pada sebuah benda, maka akan semakin tinggi pula pengukuran intensitasnya.
TIPS: kata “frekuensi” dapat digunakan dengan berbagai macam maksud, tergantung pada konteksnya. Untuk kata frekuensi disini kita artikan sebagai seberapa sering getaran terjadi pada sebuah benda. Dalam konteks lain, ini bisa merujuk kepada gelombang getaran itu sendiri.
Saat kedua jenis data tersebut dikumpulkan, CMMS anda akan memasukkannya kedalam riwayat aset, yang kemudian akan digunakan sebagai titik perbandingan. Pada saat terjadinya malfungsi, maka akan ditampilkan pada data dan sistem akan langsung melakukan prediksi pada kegagalan dan kerusakan yang dapat terjadi di masa mendatang dengan melakukan perbandingan data saat ini dengan past trends atau tren masa lalu.
3 Cara Memasang Sensor Getaran?
Metode Pemasangan | Kelebihan | Kekurangan | Kesesuaian |
Magnetik | Pemasangan cepat dan mudah | Tidak cocok untuk pengukuran frekuensi menengah atau tinggi, dapat merusak sensor | Pengukuran getaran frekuensi rendah |
Baut | Ikatatan kuat, memungkinkan pengukuran getaran di berbagai arah | Memerlukan permukaan yang dapat dilubangi | |
Perekat | Cocok untuk permukaan yang tidak bisa dilubangi | Dapat mempengaruhi hasil pengukuran jika terlalu tebal, perhatikan suhu operasi | Permukaan yang tidak dapat dilubangi |
BACA JUGA : Apa itu Sensor Accelerometer?
Kenapa Membutuhkan Vibration Sensor Untuk Monitoring Vibrasi?
Dalam proses produksi industri, memastikan mesin berjalan dengan normal merupakan suatu keharusan. Maka dari itu, pengelola industri tidak hanya perlu memastikan peralatan tersebut beroperasi normal, tetapi juga berfungsi dengan baik dalam jangka panjang. Saat peralatan beroperasi, masalah seperti komponen yang terlepas, peralatan aus akibat penuaan, dan pengencangan komponen yang kurang kuat dapat menyebabkan getaran abnormal.
Tidak hanya itu saja, terkadang sumber getaran juga dapat disebabkan oleh cacat pada bantalan, ketidakseimbangan komponen, hingga pertemuan roda gigi yang tidak rata. Dengan banyaknya penyebab terjadinya getaran tidak normal pada mesin membuat sinyal getaran yang ditangkap menghasilkan frekuensi dan arah yang berbeda beda. Oleh karena itu, dengan menganalisis dan mendeteksi sinyal getaran pada mesin, Anda akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti:
- Deteksi dini kerusakan: Dengan memantau getaran secara terus-menerus, kerusakan pada mesin dapat dideteksi pada tahap awal, sehingga tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelum kerusakan menjadi lebih parah dan menyebabkan downtime yang lebih lama.
- Peningkatan efisiensi: Dengan mengetahui kondisi mesin secara real-time, tindakan perawatan dapat dilakukan secara lebih terencana, sehingga dapat meminimalkan biaya perawatan dan meningkatkan efisiensi produksi.
- Peningkatan keamanan: Deteksi dini terhadap potensi bahaya seperti retak atau kelelahan material dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
- Pengurangan biaya operasional: Dengan mengurangi frekuensi terjadinya kerusakan mesin yang tidak terduga, biaya operasional dapat ditekan secara signifikan.
Industri Apa Saja Yang Membutuhkan Vibration Sensor?
Vibration sensor memiliki aplikasi yang sangat luas di berbagai industri, antara lain:
- Industri manufaktur: Untuk memantau kondisi mesin-mesin produksi seperti motor listrik, pompa, kompresor, dan turbin.
- Industri otomotif: Untuk menguji kualitas komponen kendaraan seperti bantalan roda, transmisi, dan mesin.
- Industri energi: Untuk memantau kondisi turbin angin, turbin gas, dan peralatan listrik di pembangkit listrik.
- Industri penerbangan: Untuk memantau kondisi mesin pesawat dan komponen struktural.
- Industri minyak dan gas: Untuk memantau kondisi pompa, kompresor, dan peralatan produksi lainnya di ladang minyak dan gas.
- Industri konstruksi: Untuk memantau kondisi struktur bangunan dan jembatan.
- Eksplorasi Seismik: Sensor getaran dapat digunakan untuk mengukur getaran di dalam tanah guna mempelajari zat-zat yang terkandung di bawah tanah.
Testing Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak pada bidang sytem dan monitoring system, kami jual vibration sensor dengan kualitas terbaik dan pastinya dengan harga yang bersahabat. untuk informasi lebih atau pembelian pada alat anda dapat menghubungi kami melalui:
PT TESTINDO | Testingindonesia.co.id
Jl.Radin Inten II No 61B Duren Sawit Jakarta Timur
Whatsapp : +62 815-6141-954 (Zulfikri)
Whatsapp : +62 822-5870-6420 (Anto)
Email: sales@testindo.com
Telp: (021) 2956 3045
3 Thoughts on “Mengenal Fungsi Vibration Sensor Untuk Industri”
Comments are closed.